Kamis, 24 April 2025

kajian ilmiah: Keteladanan dan Modeling Albert Bandura


Hubungan Psikologi Islam dengan Psikologi Sosial: Perspektif Teori Modeling Albert Bandura


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Dalam kajian psikologi sosial, Albert Bandura merupakan tokoh sentral yang mengembangkan Social Learning Theory atau Teori Belajar Sosial. Salah satu konsep utama dari teori ini adalah modeling, yakni proses belajar melalui pengamatan (observational learning). Bandura menegaskan bahwa manusia tidak hanya belajar melalui pengalaman langsung (trial and error), tetapi juga melalui meniru perilaku orang lain yang dijadikan model.

Menurut Bandura, proses modeling melibatkan empat tahapan utama:

1. Atensi (attention): Individu harus memperhatikan perilaku model.

2. Retensi (retention): Individu harus mampu mengingat apa yang diamati.

3. Reproduksi (reproduction): Individu mencoba meniru atau mereproduksi perilaku tersebut.

4. Motivasi (motivation): Individu termotivasi untuk mengulangi perilaku tersebut jika melihat adanya ganjaran atau hasil positif.

Konsep ini memiliki korelasi yang sangat kuat dengan pendekatan pendidikan dalam Islam, yang sejak awal telah menekankan pentingnya keteladanan sebagai sarana utama pembentukan karakter. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi umat manusia (QS. Al-Ahzab: 21). Artinya, proses internalisasi nilai-nilai dalam Islam juga sangat mengandalkan observasi, pembiasaan, dan peneladanan terhadap figur yang dianggap saleh atau berakhlak mulia.

Dengan demikian, teori Bandura tidak hanya selaras dengan prinsip-prinsip psikologi Islam, tetapi juga dapat menjadi landasan teoritis yang memperkuat praktik pendidikan karakter di lingkungan pesantren atau dayah. Pendidik, dalam konteks ini, berperan sebagai model perilaku. Keberhasilan pendidikan moral dan spiritual sangat bergantung pada kualitas interaksi dan keteladanan yang mereka tampilkan dalam kehidupan sehari-hari.


Mari kita diskusikan:

Bagaimana menurut sahabat semua, relevansi teori modeling Bandura jika dikaitkan dengan praktik pendidikan Islam saat ini? Apakah para pendidik kita sudah cukup menjadi model yang layak diteladani?

yuk tinggalkan komentarnya. sehat selalu dan terus semangat ya


salam 

Fadhlina H


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara Kasih dan Luka: Telaah Hubungan Toxic dalam Perspekstif Islam.

 Bismillah... Kutulis kisah ini dengan harapan cinta dan kasih Allah senantiasa tercurah untuk kita semua. Berangkat dari peristiwa yang men...