Pendidikan Adalah Lentera: Merayakan Hardiknas di Tengah Arah Baru Bangsa
Tanggal 2 Mei bukan sekadar tanggal biasa. Ia adalah pengingat, bahwa bangsa besar tidak dibangun oleh kekuatan ekonomi semata, tetapi oleh cahaya ilmu yang menyentuh hati dan menggerakkan akal. Hari Pendidikan Nasional adalah saat kita menunduk sejenak, menengok ke dalam, dan bertanya: Apakah kita sudah cukup memberi cahaya?
Ki Hadjar Dewantara tak hanya mengajarkan pendidikan, beliau menghidupkannya.
Melalui semboyan abadi:
“Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,”
kita diingatkan bahwa mendidik adalah tentang memberi arah, membangun semangat, dan menjadi penopang harapan. Sebuah warisan nilai yang tak pernah usang, meski zaman terus berubah.
Di tengah arus zaman, pendidikan kita menghadapi ujian baru.
Digitalisasi berkembang pesat, tapi apakah semua anak negeri sudah merasakannya? Di sudut-sudut negeri, masih ada anak yang menyeberangi sungai demi menuntut ilmu, guru yang mengajar dengan keterbatasan, dan sekolah yang berdiri rapuh namun penuh semangat. Mereka adalah wajah sejati pendidikan: sederhana namun kuat, tak terlihat namun luar biasa.
Namun kita tak boleh menyerah.
Pendidikan bukan hanya urusan pemerintah atau guru, tapi panggilan untuk kita semua. Dari rumah, kita bisa mulai: menanamkan nilai, memberi teladan, mendengar suara anak-anak dengan hati terbuka. Setiap kata yang baik, setiap pelukan yang tulus, setiap dorongan untuk mencoba lagi—semuanya adalah bagian dari pendidikan.
Mari menjadi cahaya.
Di kelas atau di rumah, di kota atau di desa—di mana pun kita berada, kita bisa memilih untuk menjadi bagian dari harapan. Karena sejatinya, pendidikan bukan hanya tentang buku dan papan tulis. Ia tentang menyentuh hidup, mengubah arah, dan menyalakan lentera dalam jiwa manusia.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025.
Untuk setiap guru yang tak lelah membimbing, untuk setiap anak yang terus bermimpi, dan untuk setiap hati yang percaya bahwa pendidikan bisa mengubah dunia—hari ini untuk kalian.
Teruslah belajar, teruslah menginspirasi.
Karena bangsa yang besar, dimulai dari hati yang mau mendidik dan dididik.
salam Merdeka
Fadhlina H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar